Rabu, 20 Agustus 2008

Teledor = Bunuh Diri ?

CVTAcuh terhadap tunggangan sama juga mengundang maut alias bunuh diri. Betul? Maka itu, nggak ada salahnya berlibur, nggak ada salahnya berikan perhatian lebih kuat pacuan kesayangan. Mumpung libur, nggak ada salahnya buang waktu 5-10 menit untuk memperhatikan kinerja part motor, rasanya lebih bijak.


Sebab jika tidak perhatian, ada part yang fungsinya vital malah dibiarkan. Akhirnya selain uang melayang, nyawa juga bisa ikut dibiarkan. Apalagi, mengingat kondisi lintasan jalan nggak selamanya mulus. Jalan masih banyak lubang menganga dan menunggu bagai mulut buaya aias menjebak bikers. Makin sedh lag, buat penyemplak skubek juga skuter. Soale, lingkar roda kecil bisa terjembab kala menghajar lubang.

Ada beberapa kasus yang terpotret M-Plus. Semuanya akibat keteledoran sang pemilik skubek. Baik itu ketika dipakai jalan atau saat tidak berkendara. spoke

JARI-JARI PATAH

Ini khusus buat skubek yang pakai tipe spoke alias jari-jari. Akibatnya kerap atau langganan melintas di jalan rusak dan berlubang. Jari-jari bisa juga patah. Itu Karena batang spoke tak kuat meredm benturan. Benturan antara pelek dengan tromol dan jalan. Makin parah kalau pelek dan jari jari jarang kena sentuhan air alias dicuci. Batang riskan patah, itu karena kotor bisa menyebabkan karat alias korosi.

Kalau jari-jari patah dibiarkan, masalah bisa merembet ke bagian lain. "Paling sering sih, laher roda. Tapi jika laher aus dibiarkan, bisa saja teromol ikutan termakan".

SLIDING SHEAVE PECAH

Sleading sheave pecah, jelas bahaya. "Ini terjadi akibat motor digeber maksimal dalam keadaan posisi standar tengah terpasang. Apalagi digeber tanpa beban dan tak berkendara, akhirnya sliding sheave pecah, " ujar H. Indra menjelaskan.

Ini kasus yang parah menurutnya. Karena biasanya, kalau digeber seperti itu hanya mangkok kopling yang oleng. Kejadian ini juga bisa terjadi karena motor digas tanpa memasang rumah CVT.

Menurut H. Indra, rumah CVT juga berfungsi sebagai pengunci puli. Maksudnya bukan dikunci kayak gembok tapi rumah CVT juga ada laher. Dan laher ini juga yang berfungsi sebagai balancer gerakan puli.

Ketika rumah CVT tidak dipasang, sliding sheave yang bekerja ketika puli naik turun tidak maksimal. "Parahnya lagi, hal ini bisa menyebabkan as rasio menjadi bengkok atau nggak center, " tambah Dodo.

TEROMOL PECAH

Ini salah satu keteledoran. Tak sadar sering melintas jalan rusak, kondisi kaki kaki tak diberikan perhatian lebih. Akibatnya teromol yang bermula dari retakan kecil menjadi besar dan bolong akibat lama dibiarkan.

Apalagi teromol skubek ada lubang as roda yang bergigi. 'Nah bagian itu dibuat dari besi, sedang teromol dari alumunium. Akibat sering menghajar lubang, sambungan besi dan almu kerp lepas," ujar H. Indra mekanik GT Speed.

Betul!, So, selain teromol bisa peca, ada kemungkinan juga as atau sil sokbreker rusak. Misal, as sok depan lecet akibat debu yang dibiarkan bergesekan dengan as. Akhirnya, oli meter keluar. Maklum, namanya jalan rusak debu pasti hinggap. Terlebih motor jarang dimandikan.

BELT AUS ROLLER PEYANG

RollerSering denger bunyi aneh dari rumah CVT? Salah satunya bisa disebabkan akibat kualitas V-Belt yang mulai aus," Jadi ketika V-Belt bergesekan dengan puli, belt tidak lagi menggigit sempurna, " katanya.

Lain halnya roller yang mulai aus. Meski tidak berbunyi, tapi mudah dideteksi. Yaitu lari motor menjadi berkurang. "Itu karena roller yang berfungsi macamgir sudah ringan dan tak bekerja sempurna, " tambah H. Indra dengan logat betawinya.

Tidak ada komentar: