Kamis, 12 Februari 2009

Thunder125 : Modifikasi LOW BUDGET

Secmocy - Modifikasi adalah hal yang sah-sah saja baik menurut bentuk, warna dan fungsi asalkan unsur safety yang utama. Untuk Thunder125 lansiran 2004 awal, karena motor ini belinya waktu launching di PRJ Kemayoran taon 2004(1st generation). Modifikasi ini hanyalah face off sedikit agar tampil lebih lelaki, ubahan hanya dilakukan dengan custom sana sini dan semprot sana sini, hehehehe based on budget..(kreatifitas dan imajinasi)

Ubahan pertama hanya pada pemakaian kedok mio dan headleam Shogun125 dicustom menjadi rumah lampu depan dan lampu depan, serta pemasangan roolbar dibawah tangki kiri dan kanan yang disemprot warna emas, serta penggunaan sayap ninja yang di custom ulang untuk memberi kesan motor lebih berotot. Sedangkan pemasangan handguard untuk melindungi tangan dari terpaan & benda yang tidak diharapkan, karena nih motor sudah mencicipi Bekasi-Klaten PP (4 kali) lumayan dengan Motor Murah Tapi Bandel juga (heheheh bukan promosi atuh..)

Penggunaan pelek bawaannya dirasa cukup dengan ring 18, karena motor masih dipakai harian, jadi hanya di semprot warna emas agar senada dengan warna roolbar. Untuk pelek depan dibalut ban FDR seri Flemmo ukuran 80/90-18 dan belakang dengan merk sama ukuran 90/90-18.

Untuk buritan hanya di custom dari aslinya dengan kepras sana sini, serta spatbor belakang di design ulang menggunakan plat besi 1mm. Untuk menimbulkan kesan nungging rangka belakang di custom dengan dinaikan sekitar 3cm.

Karena motor sering diajak mondar-mandir cikarang-bogor pp maka ada penambahan dudukan book belakang dari besi kotak dicustom agar lebih kuat. Serta penambahan air scoop dibawah mesin untuk mengarahkan sirkulasi udara ke mesin agar lebih adem....(kaleee)

Warna sengaja dibikin gelap didapatkan dari paduan hitam, emas dan biru, (biru agar tidak merubah warna di STNK yang tentunya untuk menekan budget) serta paduan cutting sticker yang di design sendiri.

Data Modifikasi :
Spatbor Depan : Variasi Enduro
Spatbor Belakang : Plat Custom
Rumah Lampu Depan : Custom Dada Mio dan Headlamp Shogun125
Lampu Belakang : Variasi LED
Karburator : RX-Special
Ban Dpn/Blnkng : FDR Flemmo depan 80/90-18 & belakang 90/90-18
Spion : Variasi
Rool Bar : Custom
Knalpot : GL:Pro Custom
HandGuard : Variasi
Air Scoop : Variasi

Bengkel Custom Knalpot & Plat :
PAKDHE Modification
Kp. Kukun, Vila Mutiara Cikarang, Bekasi
Cat, Cutting Sticker dan Custom Bodi Plastic by secmocy (www.secmocy.co.cc)

REVO - EXTREEM Menawan

104revo-candra-(1).jpgAliran komorod (korban modifikasi road race) masih punya fans setia. Seperti Rony Suhartanto from Surabaya. Mengambil basis Honda Revo dimulailah proyek modifikasi dengan arahan balap pasar senggol itu.
“Ubahan yang dilakukan tidak terlalu ekstrem tapi sudah menawan,” alasan Rony Suhartanto yang juga marketing support salah satu dealer Honda di SBY itu. Katanya cukup105revo-candra--(2).jpg minimalis lantaran untuk dijadikan pajangan showroom. Selain itu bentuk standar Revo yang sporty memang cocok sama tampilan racing look.

Permak utama dilakukan pada kaki-kaki, terutama belakang. Selain penggantian ban dengan ukuran lebih lebar, pria ini juga nekat ganti sistem peredam kejut. Dari double menjadi monosok. “Pakai punya Jupiter MX karena gampang didapat,” katanya.

106revo-candra--(3).jpgSelain alasan itu, penggunaan kosonom alias monosok ini juga karena adapatsi swing-arm. “Ini variasi punya MX juga. Jadi, lebih gampang kalau pakai sok yang sama,” lanjutnya.

Lengan ayun ini juga relatif gampang didapat di pasaran karena peminatnya banyak. Bentuknya ala MotoGP memang digemari. Kesan racing yang ditonjolkan di buritan ini juga semakin maknyus setelah penggunaan knalpot undertail. Desain murni karya Rony. Tapi tampilannya yang masih malu-malu bikin kesan kurang berani.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Mizzle 80/80x17
Ban belakang : Mizzle 80/80x17

Sumber : http://www.motorplus-online.com/

Honda CB 125 : Honda atau Happy ?

322cb-putih---endro-1.jpgDi Indonesia merek Honda dan Happy beda pabrikan. Tapi kalau di Jepang, Happy adalah varian dari produk Honda. Jadi, namanya Honda Happy he…he…he... Termasuk dalam motor kuntet atau kecil seperti Honda Monkey yang bukan untuk topeng monyet, tapi buat disemplak orang.323cb-putih---endro-2.jpg

Nah, itu konsep modifikasi CB125 karya Ardhiyan alias Dian dari Retrochrome yang memang spesialis krom. “Kalau di Jepang, Honda Happy mengusung dapur pacu 50 cc dan 100 cc,” cerita Dian dari Jl. Antara Raya, No. 3, Kav. Bumi Harapan Jaya, RT. 11/10, Bekasi.

Aksi meniru Happy tentu dilakukan dengan happy juga. Pertama, membuat sasis supaya mirip Honda Happy yang rangkanya seperti Honda Tiger. Untuk itu, dia memapas tulang belakang sampai habis. Sebagai penggantinya menggunakan pipa 0,5 inci.

324cb-putih---endro-3.jpgDilanjut permak kaki-kaki yang dibikin cebol. Untuk suspensi dan roda, Dian harus mencari sendiri. Maklum, Suwandi Akim sang pemilik motor hanya memberi modal mesin dan rangka saja. Semuanya diserahkan pada Dian.325cb-putih---endro-4.jpg

Katanya untuk sok depan ambil dari punya GL-Pro. Supaya mirip Happy, tabung sok dibubut bulat. Begitupun dalam pemilihan swing-arm khusus ambil dari kepunyaa Yamaha RX-S. “Ukurannya lebih pendek dan sumbu roda tidak molor,” argumen Dian yang aslinya spesialis krom itu.

Untuk rodanya, Dia pilih yang diameter kecil sesuai Happy. Pelek ambil dari produk GP1 2,50x14 untuk depan-belakang. Begitupun rodanya dipilih dari merek dan ukuran sama, yaitu 140/60x14 keluaran Deli Tire. Dengan begini tampang Happy sanggup dicapai.

DATA MODIFIKASI

Sepatbor : Custom pelat 0,5 mm
Lampu depan : Yamaha LS
Setang : RX-King
Spion : Variasi
Jok : Kulit Honda CB, pelat bikin
Silencer : Mio Custom
Lampu belakang : CB100
Sok belakang : YSS Satria FU
Sein depang : Variasi
Teromol depan : Mega Pro
Cakram depan : Mega Pro
Cakram belakang: Satria 120
Retrochrome : (021) 9639-8788

SUMBER : http://www.motorplus-online.com/

MIO : Pelangi Tanda Cinta

1048mio-andika-1.jpg“Pelangi pelangi alangkah indahmu... merah kuning hijau di langit yang biru...” Ah ngaco, sudah tua masih nyanyi lagu anak kecil. Lagian, musim hujan gini yang ada malah banjir, bukan pelangi he..he..he…..

Tapi, Siswo Winoto builder from kota kelahiran Mayang Sari Puerto Rico alias Purwokerto, layak inget lagu itu. Soalnya, lagu itu jadi inspirasi proses finishing low rider orderan dari1049mio-andika-2.jpg Danny Faelany, from Cilacap. “Saya kasih sentuhan eksklusif pada finishing agar cool,” mantap bos bengkel Win's Paddock (WP) ini.

Apalagi, Danny Faelany pengin mempersembahkan modifikasi itu untuk hadiah putri semata wayangnya, Adinda Putri Wardany yang masih balita. Cucok memang alau pilih tema pelangi.

1050mio-andika-3.jpgMenurut modifikator ngetop disapa Wiwin ini lagi, permainan warna tidaklah sulit. Tinggal meramu cat dan teknik yang dipakai. Bahkan, material cat juga nggak perlu beli yang mahal. Cukup murah dan terjangkau.

Sentuhan kombinasi tampak jelas pada cover knalpot, mika lampu depan-belakang juga pelek. Semua berwarna me ji ku hi bi nyi u alias warna pelangi. Jurus yang diterapkan juga sederhana. “Cuma pakai tiga warna dasar yaitu kuning, merah dan biru yang di poles dengan teknik gradasi. Tentunya tetap harus telaten dan perlahan,” buka Wiwin yang buka gerai di Jl. Sunan Ampel, No. 4, Pabuaran, Purwokerto.

Wiwin juga coba olah karsa lewat variasi substitusi. Misal, tambahan sepatbor belakang. “Aslinya variasi motor sport. Cuma dipotong sesuai dimensi Mio,” yakin builder yang juga pakai setang trail dipadu sepatbor Mio Soul di depan.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Comet 100/70-14
Ban belakang : Comet 120/70-14
Sok depan : Posh
Sok belakang : YSS
Setang : Renthal
Cat : Candytone
WP : 0815-4888-6755

sumber : http://www.motorplus-online.com/

Rekayasa Klep Mio

Salah satu kendala seting balap ada pada daya tahan klep yang jadi pintu lalu lintas gas bakar. Klep yang diajak naik-turun buka-tutup jutaan kali biasanya gampang ngambek. Kalau sudah marah, pasti deh mleyot ataupun patah. Makanya, kekuatan klep jadi salah satu pertimbangan dalam seting.

Yong Mustafa, mekanik yang garap Jupiter-Z tim Ahau Motor Racing Team, memanfaatkan besarnya batang klep Yamaha Mio. “Kalau aslinya, batang klep Jupiter kan 4,5 mm. Sementara punya Mio 5 mm. Lebih besar kan lebih kuat dong. Makanya, pilih pake klep Mio. Tinggal disesuaikan diameter payungnya kan?” terang pria dari Kemayoran, Jakarta Pusat ini.1083mp5-jupiter-axl-2.jpg

Tidak sebatas itu, rekayasa pemanfaatan batang Mio perlu diikuti juga dengan perubahan sudut lubang klep. “Kan musti sesuaikan bosingnya. Nah, agar enggak nabrak, sudutnya agak direnggangin. Sehingga, jarak antar bibir klep di kepala silinder jadinya 3 mm,” paparnya.

1084mp5-jupiter-axl-3.jpgBermodal itu, ubahan kem yang dilakukan juga enggak takut membuat klep melintir. Yong pede bikin kem dengan durasi 280 derajat pada in dan out. “Liftnya enggak terlalu tinggi sekitar 8 mm, karena lobe separation angle (LSA) juga di kisaran 105 derajat,” tambah mekanik andal yang juga bikin motor drag.

Lanjut ke setingan lain, seperti pada umumnya yang dilakukan mekanik balap. Misal, menggunakan per klep Jepang yang teruji nggak gampang lembek meski digempur dengan lift yang lumayan tinggi.

Tinggal tunggu penampilan Ardan, bocah 13 tahun yang jadi jokinya. Apakah bisa bersuara di kejurnas MP5 2009 sekaligus menaikan pamor Ahau yang dikenal sebagai pemasok knalpot balap itu?

RANTAI KETENG VEGA

Satu lagi bawaan produk beda yang diaplikasi adalah rantai keteng Vega. “Selain lebih menggigit, juga lebih ringan,” terangnya. Tapi, yang pasti sih posisinya jadi pas, nggak kepanjangan karena kepala silinder sudah dipapas untuk dongkrak kompresi.

Nah, rantai keteng Vega membuat posisi pas enggak kepanjangan. “Kayaknya sih beda 2 mata, lebih pendek,” terang Yong yang aslinya mekanik balap liar itu.

JARUM SATRIA F-150

Umumnya, karburator standar di Jupiter selain direamer juga ganti skep pakai punya Tornado. “Saya juga pakai jarum skep Satria F-150 lama. Soalnya, jarum lebih lancip. Otomatis, bukaanya juga bisa lebih bagus,” alasannya.

Penggunaan jarum itu membuat doi enggak perlu main-jet yang terlalau besar. “Cukup 120. Sementara pilot-jet pakai 20. Lumayan bisa melayani kebutuhan gas bakar,” terang Yong dengan logat khasnya.

DATA MODIFIKASI

Piston : Izumi
Ring piston : NPR Jepang
Api tertinggi : 38 derajat pada 9.000 rpm
Balancer : 600 gram
Final gear : 13/43
Rasio : I = 13/33
II = 16/28
III = standar
IV = 21/23

sumber : http://www.motorplus-online.com/

Sarung Tangan : Mana Paling Nyaman?

Perlengkapan tambahan penting disiapkan saat hujan tiba. Yakni sarung tangan dan sepatu khusus hujan. Peranti inilah yang bisa melindungi tangan, kaki dan sepatu dari cipratan dan genangan air.

Mengetahui perbandingan kualitas sarung tangan, Em-Plus coba melakukan komparasi saat pembungkus tangan itu dalam keadaan basah. Membandingkan dari sisi penggunaan, proses pengeringan dan efek di tangan.

Langsung aja, yu! Model crosser selain nyaman juga tidak licin dipakai dalam kondisi basah. Kecuali, kalau ada tanah yang menyelimuti handgrip ya! He,he,he. Soal pengeringan, glove alias sarung tangan ini, juga tergolong cepat.

Sebab glove model ini terdiri dari berbagai bahan. Seperti polyester, nylon, karet dan kulit sintetis. Dengan komposisi ini, bahan pun mudah kering meski sakedar diangin-anginkan.

Untuk kulit sintetis saat dipakai hujan tidak masalah. Sedikit trouble baru dirasakan setelah hujan. Meski banyak glove, model ini mengaplikasi bahan tipis, pengeringan tergolong lama.

Em-Plus merasakan sendiri! Sarung tangan, malah sedikit mengeluarkan air setelah digenggam. Artinya, bahan sinteis menyimpan air. Ini membuat glove lama kering. Belum lagi kalau sarung tangan dilengkapi bahan berwarna.

Untuk tipe kulit, ketika dipakai berkendara saat hujan, memang tidak cepat membasahi telapak tangan. Itu karena memang bahan ini tebal.

Sayangnya ketika sarung tangan mulai basah dan air menembus kulit, tangan terasa lebih dingin. Itu karena air yang ada di dalam glove, tidak mudah memuai meski terkena angin. Jadi, pengeringannya tergolong palaing lama. Apalagi setelah kering, bahan sedikit kaku dan disertai bau kurang sedap. Apaan, tuh!

sumber : http://www.motorplus-online.com/

Sepeda Motor Listrik

Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang terjangkau oleh masyarakat dan sangat efisien untuk membawa barang maupun membawa penumpang ke tempat yang cukup jauh. Sepeda motor pun bisa lebih hemat dibandingkan transportasi masal yang belum sempurna terutama bila tinggal di tempat yang kekurangan transportasi masal. Oleh sebab itu semakin banyak orang memilih membeli sepeda motor, bahkan banyak yang beralih dari naik mobil jadi jadi sepeda motor karena macet. Sepeda listrik atau sepeda motor listrik adalah salah satu alternatif alat transportasi yang murah dan tidak mengeluarkan polusi.

Menurut harian Bisnis Indonesia, data tahun 2005 untuk populasi sepeda motor yang beredar di Indonesia ada sebanyak 35 juta, mobil penumpang 8.26 juta, truk 5.41 juta, dan bus 2.72 juta.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik tahun 2006 untuk Jakarta, jumlah kendaraan bermotor tersebut sudah mencapai 7.773.957 unit, terdiri atas mobil 1.816.702 unit, sepeda motor 5.136.619 unit, angkutan barang 503.740 unit, dan bus 316.896 unit. Jumlah sepeda motor di Jakarta bertambah 1.035 buah per hari atau hampir lima kali lipat dari pertumbuhan mobil. Heru Sutomo, koordinator Forum Keselamatan Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan bahwa populasi kendaraan akan meningkat dari sekitar 45 juta unit di tahun 2007, menjadi 50 juta di tahun 2008.

Bayangkan berapa banyak polusi yang dihasilkan oleh sepeda motor saja!

Sekarang ada solusi sepeda listrik maupun sepeda motor listrik yang mulai berkembang dan diproduksi lokal di Indonesia. Sepeda motor listrik hanya menggunakan aki sehingga tidak mengeluarkan polusi sama sekali. Sepeda motor listrik pun sudah bisa jalan dengan kecepatan hingga 60 km/jam sehingga untuk berkendara di dalam kota sangat cukup. Apalagi kalau cuma rumah ke kantor atau rumah ke kampus. Karena ada tenaga listrik, maka sepeda motor pun lengkap dengan lampu sein, lampu penerangan, klakson, dan lampu rem.

Detik.com menulis salah satu produsen sepeda motor listrik memberi keterangan perkiraan biaya perjalanan dengan jarak 80 km hanya Rp. 800,–. Perhitungan ini didapatkan dari pemakaian energi sebanyak 1,5 kilowatt jam (kWh) untuk menempuh jarak 80 kilometer pada jalan datar. Saat ini tarif dasar listrik untuk 1 kWh mencapai Rp 600, sehingga beban biaya listrik untuk jarak 80 kilometer itu hanya Rp 900. Sedangkan untuk menempuh jarak 80 kilometer, sepeda motor konvensional diperkirakan membutuhkan bahan bakar bensin hingga 2 liter. Dengan demikian, sepeda motor itu terbebani biaya pembelian bensin Rp 9.000 untuk jarak yang sama. Jadi bisa menghemat hingga 90%.

Hemat dan tanpa polusi!