Kamis, 22 Januari 2009

TIPS Mencuci MOTOR

Hampir semua orang pernah mencuci sepeda motornya sendiri, namun tidak semuanya menyadari bahwa cara kita mencuci motor akan berpengaruh kepada faktor keawetan motor itu sendiri. Terlepas dari apakah kita mencuci motor sendiri atau ke tempat cuci motor, maka tetap kita harus perhatikan hal-hal penting dalam proses cuci motor.
Ada beberapa hal penting yang perlu kita cermati jika kita akan mencuci motor :
1. Air
2. Peralatan mencuci motor.
3. Cara mencuci.
Sekarang langkah-langkahnya :
1. Air.
Air menjadi media utama dalam dalam proses mencuci motor. Perhatikan kondisi air yang digunakan, apakah terlihat keruh atau kotor? Berpasir (mengandung pasir?). Jika salah satu kriteria tadi ada pada air tersebut, maka air tersebut tidak disarankan digunakan untuk mencuci motor.

Jika air itu keruh dan kotor, (misalnya air kali, air sungai, air kolam). maka tentunya bukannya motor kita jadi makin bersih, malah kotorannya makin bertambah. Tanpa kita sadari bahwa air yang keruh juga mengandung kotoran walaupun sangat halus. Lama kelamaan kotoran akan mengendap dan akan “nimbun” dimotor kita, hal ini bisa kita lihat indikasinya pada body motor kita yang cenderung semakin lama semakin kusam dan buram.
2. Peralatan mencuci.
Dikala kita mencuci motor di tempat cuci motor, umumnya peralatannya sudah banyak yang menggunakan compressor/steam wash. Namun jika kita mencuci dirumah atau ditempat tinggal sendiri biasanya cukup dengan alat-alat lap kain halus (misalnya bekas kaos dalam)/kanebo, ember, selang air, sikat dan sabun.

Ada juga alat cuci ukuran sedang, kira-kira beratnya 12 kg, yang pernah saya tahu adalah merk dari Italy dan Korea (lupa merk-nya), bahkan ini lebih khusus untuk mencuci kendaraan roda empat, mengingat tekanan air yang dikeluarkan cukup kuat, bahkan bisa dipakai untuk membersihkan kolam renang, kamar mandi, lantai terutama untuk membersihkan kotoran dan lumut, dan juga alat ini bisa menyedot air hanya dari wadah/ember biasa tanpa disambungkan ke kran air dari toran air, tentunya akan lebih praktis dan lumayan hemat dibandingkan dengan alat yang pertama tadi.
Terlepas dari apakah kita pakai steam wash atau cukup pake ember aja, disarankan untuk menyeka air and sabun gunakan 2 tipe lap/kanebo.
Satu untuk mengelap bagian yang halus seperti body, tangki dan kaca/mika lampu dan yang kedua untuk mengelap bagian velg, ban, mesin dll.
Diusahakan pada saat mencuci jangan sampai masing-masing kanebo bertukar fungsi, ini menjaga agar bagian yang halus (Body, tangki, lampu) tidak baret-baret, karena jika kita menggunakan satu lap/kanebo maka kotoran-kotoran seperti tanah, aspal atau pasir dari ban, velg dan sektor kaki-kaki dikhawatirkan akan menempel, merusak bagian yang halus lainnya.
Sabun yang kita gunakan juga mustinya jangan sembarangan, gunakan sabun yang sesuai untuk mencuci kendaraan, jangan gunakan sabun untuk mencuci pakaian misalkan sabun colek atau Rinso, hati-hati dalam hal penggunaan minyak tanah, umumnya orang menggunakan minyak tanah untuk menghilangkan bekas aspal, oli dan kotoran yang lengket dimesin atau body.
3. Cara mencuci.
Mencuci yang baik yakni mulai dari bagian bawah ke atas, mulai dengan membasahi seluruh permukaan motor, setelah itu mulailah menggosok bagian kaki-kaki dan bagian mesin, baru setelah itu bagian body atau tangki dan lampu
Untuk proses mengeringkan, mulailah dari bagian atas turun ke bagian bawah, dengan tujuan bagian yang sudah kering tidak kena air lagi sewaktu mengelap bagian atas.
Untuk bagian ban, setelah dicuci bersih, agar lebih terlihat mengkilat bisa kita gunakan semir ban, banyak merk dipasaran mulai yang murah sampai yang mahal sekalipun, namun saya pernah juga mencoba menggunakan minuman Coca Cola sebagai pengganti semir ban motor, cukup setengah botol ukuran biasa, (sisanya boleh anda minum sehabis nyuci motor), oleskan dengan menggunakan kuas, atau kanvas besar ke bagian ban. Lumayan mengkilap bisa sampe semingguan (kalau nggak kotor kehujanan he..he).

Sumber : http://id.88db.com/id/Knowledge/

Selasa, 20 Januari 2009

Mika Lampu : Jangan Langsung Diseka Lap

208mika-dihujan-yudi-1.jpgSama seperti mika helm, mika batok lampu motor sekarang rawan baret. Ketika hujan banyak kotoran dan keburu mengering, jangan gegabah untuk mengelapnya. Walau kain lap dalam kondisi basah, efeknya sudah jelas.

Debu dan kerikil halus yang menempel di permukaan mika akan ikut terseret kain dan menimbulkan baret halus. “Kalau sudah baret, cahaya lampu bias dan membuat mata silau,” jelas Zaen Martin yang buka lapak stiker dan variasi gaul di Jl. Pakubuwono dan Petukangan, Jakarta Selatan.

Memang buat yang kurang paham, biasanya dalam keadaan kotor, mika lampu langsung diseka kain lap tanpa bantuan siraman air. Bahkan ada yang sengaja mengandalkan cairan pembersih produk instan, dengan perlakuan proses pembersihan yang sama.209mika-dihujan-yudi-2.jpg

Padahal cara aman untuk membersihkan mika lampu, baiknya gunakan cairan pembersih berbahan kimia ringan (gbr. 1). Bisa pakai shampo rambut, sabun bayi atau cairan pembersih khusus yang semuanya bisa dicampur air hangat untuk mempercepat proses penghancur kotoran.

Sebaliknya bila pakai cairan khusus dengan kandungan kimia keras yang kerap dipakai untuk pembersih kaca. Meski bersih, ada kemungkinan memperburuk kondisi mika. Contohnya timbul retak-retak seperti kaca helm yang sering kena terik matahari.

“Soalnya mika lampu bukan kaca seperti diterap motor sport. Kaca kan sering muncul jamur, hingga perlu dimusnahkan pakai cairan pemusnah khusus,” lanjut Zaen Martin.
Jadi, biar tetap cemerlang, saat kena kotoran jangan langsung diseka kain. Sekali lagi jangan, meski sudah didukung cairan khusus, guyur atau basahi dulu pakai air bersih. Lalu campurkan air hangat dan shampo untuk dioleskan ke mika dengan bantuan kuas halus sampai semua rata.

Setelah air shampo aktif bekerja, baru deh diguyur lagi pakai air bersih (gbr. 2). Nah, begitu tampak sudah tidak ada kotoran lagi, baru dilap pakai kain bersih untuk kembali kinclong. Ingat, usahakan pilih kain berpori-pori halus. Sebab selain tidak bikin baret, permukaan mika yang rata dan bersih tidak bikin residu gampang bersarang.


Ingat tuh.

Penulis/foto : Kris/Yudi (http://www.motorplus-online.com)

Merawat 3 Jenis Kaca Helm

779kaca-helm-dvd-1.jpgHelm bukan sekadar melindungi kepala. Tapi, menurut Agus Hermawan, yang lebih penting lagi, helm juga harus mampu menjaga mata. Makanya Agus yang juga bos toko online juraganhelm.com itu, mewanti perawatan kaca helm harus telaten. Terutama agar kita tidak salah kaprah soal keberadaan kaca helm yang bermacam-macam warnanya.

Agus negesin, sejatinya banyak jenis kaca helm. “Tapi gampangnya kita bedain dari warna. Ada bening atau clear, smokey baik light atau dark alias gelap, dan pelangi atau rainbow,” urai pria yang buka toko di Jl. Cemara 9D, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dari ketiga jenis tadi, menurut Agus masing-masing punya tingkat bahaya yang berbeda. “Kalau sudah rusak, misalnya baret, semua kaca helm berbahaya. Terutama malam hari. Karena baret di kaca helm bisa memecah pantulan sinar yang harusnya masuk merata, jadi berbalik. Kalau siang hanya membuat pandangan terhalang,” ujar pria 35 tahun itu.

Bicara levelnya, kaca helm bening baret masih paling enak. Pandangan tidak begitu terganggu. Meski buram, masih cukup jelas memandang. Tapi yang smokey, kalo udah baret atau buram, view lebih terbatas. Yang terparah jika visor pelangi baret. “Baretnya bikin lapisan atau coating kaca mengelupas. Ini yang bikin pandangan membias,” jelas warga perumahan Taman Semanan Indah, Cengkareng, Jakbar itu.
780kaca-helm-dvd-3.jpg
Nah, dari situ Agus memaparkan perawatan visor helm yang benar. Intinya, menurut diler eksklusif helm merek KYT dan INK itu, untuk merawat semua tipe helm dari semua merek adalah sama. “Gunakan air dan sabun. Air harus bersih. Sabunnya, kalau bisa sabun cair. Sebab sabun deterjen punya butiran kasar dan bisa merusak kaca helm. Hindari pemakaian bahan kimia, seperti alkohol. Sebab kaca helm dari polycarbonate yang akan buram jika kena alkohol,” tegas bapak dua anak ini.

Komposisi air dan sabun bebas. Dianjurkan jangan bersihin visor dalam kondisi kering. Sebab, butiran debu bisa melukai kaca yang terbuat dari polycarbonate. “Meski kaca helm udah dilapisi anti-scratch atau anti baret, dan anti-fog atau anti-kabut, tetap aja rusak jika terus digerus,” kata Agus. “Jadi jangan diusap pakai tissue, busa, apalagi kain,” lanjutnya,

Agar lebih aman, kalo mau bersihin, kaca helm dilepas. Jika sulit, cukup diguyur air keran mengalir. “Jika kotoran sudah lama, bisa pakai tissue. Tapi tissuenya dibasahi dulu. Caranya, tempelkan tissue di visor, lalu angkat setelah berberapa lama, dan ulangi sampai kerak kotoran melunak. Ingat ya…, tissue basah jangan diusap di visor,” ujar Agus.

Setelah itu, siram dengan air, dan dikeringkan pakai kain khusus pengering. So…, jangan pernah ngegampangin perawatan kaca helm.


Sumber Penulis/Foto : Aries/M. David (http://www.motorplus-online.com)

Aturan Pasang Ban Lebar

160pasang-ban-130-yudi-1.jpgPertama dilakukan pemilik motor sport untuk mengubah tampilan biasanya ganti ukuran tapak ban standar. Rata-rata 90/90-18 jadi selebar mungkin. Dan itu wajar karena trik ini selain mendukung modifikasi ringan, kesan moge alias motor gede juga bisa didapat.

Sayangnya tak semua merek motor bisa langsung adopsi ban gede. Mengingat kendala utama yang kerap dihadapi ruang atau celah antara tapak ban dengan rantai dan lengan ayun. Jika salah pilih ban, risikonya bisa saling bergesekan.

Biar nggak salah asuh, yuks tiru trik Ardi Bridjal Hanafi alias Mas Boy, punggawa BMS (Boy Motor Sport) dan Nursaid pemilik bengkel MJ Motor khusus motor Bajaj. Misal Honda yang sudah banyak mengeluarkan motor lalaki. Mulai dari CB100 sampai New Tiger. Meski banyak varian, sayangnya tidak bisa adopsi ban lebar lebih dari 120. Kalaupun sampai 130, risikonya bibir tapak ban bakal lebih sering bergesekan dengan rantai waktu motor berjalan (gbr. 1).

“Bukan nggak bisa pakai ban ukuran 130. Masalahnya, semua varian Honda punya panel gir pendek atau lebih dekat ke teromol dibanding lengan ayun. Makanya agak sulit pasang ban lebar meski celah lengan ayun ke rantai masih renggang,” buka Mas Boy dari Pondok Sukatani Permai, Jl. Marquisa VII, No. 4, Cimanggis, Depok.161pasang-ban-130-yudi-2.jpg

Lain hal Yamaha Scorpio-Z yang punya panel gir lebih tinggi dari biasa (gbr. 2). Sehingga waktu pelek asli diisi ban lebar ukuran sampai 140, nggak ada kendala tapak ban ciuman dengan rantai apalagi swing-arm.

“Sebetulnya Scorpio-Z bisa pasang ban lebar sampai 150. Tapi harus pakai pelek ring 17. Sementara Suzuki Thunder 125, ukuran ban yang bisa dipasang paling lebar 130. Mengingat jarak panel gir ke rantai masih lebih lega dibanding Tiger,” lanjutnya.

Paling sip Bajaj Pulsar 200. Said bilang bisa adopsi ban lebar sampai 160. Sementara Pulsar 180 hanya mampu dipasok ban lebar 130. “Nah, kalau Bajaj XCD125 masalahnya sama seperti Tiger. Ruang panel gir sempit sehingga cuma mampu diisi karet bundar 120,” tutup Said yang tinggal di Jl. Sultan Iskandarmuda, No. 8, Arteri Pondok Indah (Bungur II), Jakarta Selatan.

162pasang-ban-130-yudi-3.jpgGIR CUSTOM SOLUSI VARIAN HONDA

Kalau mau pasang ban lebar, pemilik motor sport Honda bisa pakai gir custom buatan Mas Boy. Mampu menggeser posisi mata gir belakang agak keluar. “Bisa pakai ban lebar sampai 150 dan juga bikin gir set awet. Sebab posisi gir depan-belakang makin lempeng,” yakin Mas Boy.

Sumber Penulis/Foto : Kris/Yudi (http://www.motorplus-online.com)

Perlakuan Khusus Baut AS

481baut-gt-1.jpgBeberapa pasang baut-mur di motor perlu perlakuan khusus saat bongkar-pasang. Perlu trik keras tapi alus. “Terutama baut yang merangkap jadi as. Contoh, baut as roda, lengan ayun, pegangan mesin dan sokbreker,” ucap Athanasius Ketut Hargunanto, mekanik diler Yamaha Gunung Sanghyang, Denpasar, Bali.

Menurut Ketut, teknik beda saat bongkar-pasang pasangan baut-mur tadi karena fungsinya agak beda. “Baut dan mur tadi selain ngikat atau ngunci, juga jadi pemegang antar part besar,” jelas lulusan sekolah mekanik HMTC angkatan 2001 itu.

Lantaran jadi pegangan antar komponen, otomatis baut as punya beban lebih. Makanya, pemasangannya pun jadi lebih sulit. Biasanya diameter lubang baut ngepres alias rapat dengan diameter baut. Selain itu jarak antar komponen yang diikat baut itu juga rapat.482baut-gt-2.jpg

Makanya, bongkar-pasangnya butuh trik beda. Contoh, baut as roda. Setelah melepas mur, biasanya baut sulit ditarik. Nah, perlakuannya ada dua cara. Pertama, ujung baut tempat mur mengikat digetok. Atau, baut ditarik dari ujung lainnya pakai tang.

Ketut setuju cara itu. Tapi ada yang kudu diperhatiin. Karena baut as roda dibebani roda, proses keluar baut sulit. Jadi, baik digetok atau ditarik tang terasa berat. Risiko baut rusak. Akibatnya saat dipasang baut gak klop dengan mur. Jika dipaksa, salah satu, atau keduanya, mur dan baut rusak.

Biar gak rusak, pake teknik ala mekanik bengkel. Kesatu, karena baut sulit keluar akibat tekanan roda, baiknya roda diganjal. Dengan begitu baut as tak bergesekan langsung dengan teromol roda. Sehingga bisa keluar lebih lancar.

Jika baut masih sulit keluar, silakan getok. Saran Ketut, getoknya pake palu khusus, ujungnya bahan plastik atau karet. Jadi yang kalah palu, bukan baut. “Kalo gak punya palu karet, alasi baut dengan kayu atau kain tebal. Dengan begitu, besi palu gak langsung benturan dengan baut,” tunjuk mekanik 28 tahun itu.

Cara lain yang bisa dipakai, mur cukup dikendurkan hingga ujung baut. Jadi jika dipukul martil tidak hanya ujung baut kena, mur juga kena. “Tapi ingat, cara ini Cuma dilakukan saat keadaan darurat, tak ada kayu atau kain alas,” wanti Ketut.

Cara serupa berlaku untuk baut yang jadi as atau pegangan antar komponen besar seperti disebut di awal.

MASA PAKAI MUR KANCING

483baut-gt-3.jpgJika kita perhatikan, beberapa mur untuk pengunci baut as dilengkapi ring pengancing. Ring ini menyatu dalam ulir mur. Makanya, meski tanpa pakai ring tambahan, baut tidak kendur.

Namun, mur jenis ini punya masa pakai. Setelah beberapa kali bongkar-pasang, ring di dalam mur akan mekar. Tidak bisa menahan daya tekan balik.

Menurut Ketut, usia pakainya bisa dihitung dari berapa kali bongkar-pasang. Sebab, bisa saja beru berapa kali bongkar, ring mur kancing sudah kendur. “Biasanya keliatan. Ring sudah aus dan mudah saat dikendurkan,” bilang mekanik dari Badung, Kuta, Bali itu.

Sumber Penulis/Foto : Aries/GT (http://www.motorplus-online.com)

Skubek Macam Lari Babi

852skubek-axl-1.jpgSetelah hampir 1 tahun lebih dipakai, rata-rata skubek yang beredar di Indonesia pasti pernah mengalami setang berat saat dikendarai. Walau tunggangan masih bisa pakai buat jalan harian.

Persoalan lain. Meski bisa jalan normal, namun posisi setang maunya lurus terus. Orang bengkel bilang mirip ‘lari babi’. Padahal, idealnya setang harus bisa gerak normal ke kanan-kiri sebagai penyeimbang.

“Bukan cuma itu. Jika gerakan setang sudah semakin berat, bodi motor terasa seperti melayang. Kalau tidak siap dan konsentrasi, saat ngerem di kecepatan tinggi kayak mau jatuh,” geram Ulie Gumilar warga Depok-Bogor pemilik Honda Vario mewakili pengendara skubek lain.

DIJAWAB ANDI MULKI (KOH AN)853skubek-axl-2.jpg

Gejala ‘lari babi’ pada skubek, dijabarkan Andi Mulki alias Koh An memang bukan isapan jempol. Maksudnya kasus itu benar, dan bukan dialami skubek tapi juga bebek dan motorsport. Bahkan waktunya tidak bisa diprediksi dalam jangka waktu tahunan atau hitungan kilometer.

“Semua sangat tergantung dari cara pakai dan jalur yang dilalui. Jika cara pakainya kelewat kasar dan sering lewat jalur rusak, dalam jangka waktu satu tahun juga bisa rusak. Apalagi kurang perawatan di sektor itu,” jelas mekanik Cahaya Logam Motor di Batas Kreo, Ciledug-Tangerang.

854skubek-axl-3.jpgPenyebab utama ‘lari babi’ pada skubek disebutkan Koh An lantaran komstir kurang maksimal dalam pelumasan pada awalnya (gbr. 1). Sehingga pada saat bola-bola dan mangkuk komstir kering, gerakan setang jadi berat hingga sebabkan keausan. Ujung-ujungnya putaran mur pengikat komstir makin kencang.

Kalau sudah seperti itu dan ditambah penggunaan motor kasar, jangan heran mangkuk dudukan bola laher muncul alur baru. Bahkan yang paling parah, di mangkuk bukan cuma ada alur baru tapi ada juga bentuk lain seperti bola laher (gbr. 2).

Nah, jika sudah sampai ada alur baru seperti itu, biasanya bikin gerak setang jadi seperti ‘lari babi’. Pokoknya susah untuk dibelokan, maunya dan enak dibawa di trek lurus terus.855skubek-axl-4.jpg

“Lantas untuk mengatasi hal itu, caranya cuma ganti satu set laher komstir baru. Terkecuali kalau mangkuk laher masih bagus, yang diganti cukup bola-nya saja,” lanjut Koh An.

Namun meski hanya ganti laher komstir, adaptor setang yang diikat mur-baut 14 tetap harus dilepas (gbr. 3). Begitupun mur kontra ukuran 23 sebagai pengikat mur penyetel kekerasan setang. Cuma kalau sampai harus ganti semua. Bekas mangkuk dudukan laher terpaksa dicopot dari rumah komstir untuk diganti (gbr. 4).

Coba deh!

Sumber Penulis/Foto : Kris/Herry Axl (http://www.motorplus-online.com/)

BeAT : Kurang Merdu Didengar

Sebagai varian baru, Honda BeAT termasuk yang banyak diminati. Pun begitu, tetap ada konsumen 799bunyi-dog-vario-axl-1.jpgmengeluh ke redaksi. Konon katanya di bagian tebeng depan suka terdengar suara yang kurang merdu didengar.

Menurut pengaduan mereka, bunyi ‘tek’ lumayan keras itu bersumber dari sekitar sokbreker depan. “Dan biasanya akan timbul kalau roda depan melindas jalan berundak. Meski tidak terlalu tinggi,” ujar Yuli Haryadi suami dari Devita Sari, yang mengeluhkan itu.

Biar enggak penasaran dia langsung cari tahu ke redaksi. Permasalahan ini mewakili konsumen lain yang kebetulan juga mengalami hal serupa.



DIJAWAB RIBUT WAHYUDI800bunyi-dog-vario-axl-2.jpg

Melalui seorang ahli, Em-Plus lantas minta bantuan mekanik yang kebetulan biasa dan pernah menangani masalh seperti ini. Dialah Ribut Wahyudi, service adviser dealer Honda Bintang Niaga Jaya di Jl. Mayor Oking, Cibinong-Bogor.

Katanya gejala macam itu sejatinya bukan termasuk cacat produksi. Apalagi setelah dia mendalami sumber dan sebab timbulnya suara ‘tek’ di seputar sok depan macam di Honda Vario (gbr. 1).

801bunyi-dog-vario-axl-3.jpgAnalisis Ribut, timbulnya suara itu lantaran pegas di dalam tabung sok punya karakter ulir renggang (lebih empuk) mulai dari atas sampai bawah (gbr. 2). Sehingga pada saat posisi sok rebound, pegas lebih dulu balik atau meregangke atas dan nggak seimbang dengan sirkulasi oli. Makanya timbul suara tadi.

“Saya berani klaim bukan cacat produksi, lantaran karakter BeAT atau Vario memang khusus untuk dalam kota yang nggak banyak jalan berlubang. Makanya, skubek ini paling enak dan pas pakai spek pegas renggang seperti aslinya,” jelas Ribut.

Tapi kalau memang merasa kurang nyaman sama suara kurang merdu itu, cah Jogja itu tetap mau kasih solusi. Apalagi melihat kondisi jalanana rata-rata di Indonesia tidak semuanya muyus.

Salah satu triknya adalah mengganti pegas asli BeAT pakai per Honda Karisma. Kebetulan pegas Rp 13 ribu per buah itu, selain agak keras juga802bunyi-dog-vario-axl-4.jpg lebih tinggi 5 mm. Bentuk ulir per tidak rata, alias lebih rapat bagian bawah ketimbang atas (gbr. 3). Sehingga rebound pegas tidak cepat hingga bisa meminimalkan suara ‘tek’ tadi.

Menggantinya juga tidak terlalu sulit. Sebab pegas di dalam pipa teleskopik bisa dikeluarkan setelah ring clip pengunci penahan per dicopot dari rumahnya (gbr. 4). Lalu tarik per perlahan agar oli sok nggak ikut keluar.

“Pokoknya tinggal tukar per tanpa harus bongkar pipa sok dari segitiga. Biar leluasa, tebeng depan baiknya di bongkar lebih dahulu,” imbuh Ribut.


Sumber Penulis/Foto : Kris/Herry Axl (http://www.motorplus-online.com/)