Kamis, 15 Januari 2009

Persaingan MOTOR BESAR di INDONESIA

SeCMoCy - Meski pasarnya tak sebesar motor bebek maupun skuter, namun penggemar motor besar alias moge (motor gede) tetap menjanjikan. Hal tersebut terbukti dengan makin ramainya persaingan di kelas ini.

Beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor di Indonesia makin serius terjun ke pasar moge. Padahal selama ini pasar Tanah Air lebih di dominasi varian motor bebek dan skuter matik. Bukti nyatanya bisa terlihat di gelaran Jakarta Motorcycle Show 2008 beberapa waktu lalu.

Masing-masing ATPM berlomba memamerkan produk mogenya. Suzuki misalnya, melalui PT Indomobil Niaga International (IMNI) memamerkan line up mereka berupa Suzuki B-King, Hayabusa, GSX R1000, GSX R600, Brugman dan sebagainya.

Menurut Marketi

ng Promotion and Dealer Development Manager IMNI Edi Darmawan, kehadiran motor-motor tersebut menunjukkan Suzuki juga memiliki produk high end built up. "Suzuki melihat bahwa permintaan untuk jenis motor gede di Indonesia ada. Motor-motor ini mempunyai penggemar khusus dan pangsa pasarnya tetap stabil," ujarnya.

PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga melakukan hal serupa. Deretan produknya seperti ZX 10R, ZZR 1400, Z750 serta keluarga Ninja, sukses di pasar nusantara. "Motor gede mempunyai pangsa pasar khusus dan kami serius membidiknya. Sukses Ninja 250 R bisa dijadikan contoh," kata Freddy Basuki, National Sales Manager KMI.

Yamaha juga tak mau ketinggalan. Yamaha R6, FJR 1300, YZF-R1, V-MAX adalah sejumlah motor gede andalan pabrikan berlogo garpu tala itu. Meskipun memang harus diakui, pasar motor gede sangat terbatas akibat harganya yang terlalu mahal.

Untuk semua motor CBU diatas 500 cc dikenakan pajak bea masuk mencapai 60 persen dari harga dasar kendaraan. Belum lagi pajak barang mewah sebesar 75 persen, pajak pertambahan nilai sebesar 10 persen, PPH sebesar 2,5 persen, dan pajak balik nama yang harus ditanggung konsumen. (sumber : okezone)

Tidak ada komentar: