Rabu, 15 Oktober 2008

9 Profil Psikologis Pengendara Sepeda Motor

1. Percaya dirinya besar, yakin bahwa mereka beda

Sebetulnya mereka bisa naik angkutan umum, tapi mereka tetap naik motor, karena mereka yakin bahwa origin-destination mereka beda banget dengan rute-rute angkutan umum yang dibuat DLLAJR. Kenapa DKI susah payah mikir buat ngatur jalur motor ? Atur saja rute bis yang jelas-jelas menjadi hak dan wewenangnya, sehingga mendekati origin-destination masyarakat yang perlu transport umum.

2. Pengendara motor adalah orang yang rasional

Mungkin sebagian dari mereka sebenarnya mampu beli mobil sederhana, atau pernah punya mobil. Tapi setelah krisis ekonomi dan kenaikan harga BBM bertubi-tubi mereka memutuskan untuk naik motor saja. Merekalah orang yang merespon kesulitan ekonomi secara rasional.

3.Pengendara motor sayang keluarga (keluarga inti)

Pada akhir pekan mereka membawa seluruh keluarganya naik motor ke Ancol atau Taman Mini, membawa makanan sendiri. The whole family in one motorcycle.

4. Mereka berusaha melindungi keluarganya

Bis kota itu kurang friendly untuk wanita dan anak-anak, lebih-lebih waktu masuk dan bubar Kantor/ sekolah. Semua bis-metromini-Kopaja penuh berjejal, wanita berdempetan dengan yang bukan muhrim, anak-anak tidak bisa nafas karena mukanya terhimpit perut dan pantat orang-orang yang berdiri di sekeliling dia. Pengendara motor tidak mau keluarganya ada dalam kondisi tidak enak seperti itu. They are just too proud.

5. Mereka juga sayang keluarga besar (extended family)

Dibela-belain kehujanan kepanasan keanginan, mereka mudik naik motor, untuk menemui simbok di kampung. Ketimbang ditipu oleh sopir dan kernet bis antarkota yang tak kunjung jera melanggar aturan tarif lebaran.

6. Mereka dermawan dengan suara klakson

Semua yang menghalangi diberi suara klakson. Lumayan ... pengendara mobil jadi tahu bahwa ada motor mau nyusul dari sebelah kiri. Suara klakson ditambah lampu motor yang nanti harus nyala siang dan malam, akan membuat pengendara mobil akan lebih awas bahwa motor dari arah samping tidak mau ngerem, jadi hati-hatilah kalau mau memintas. Di tempat kerja mungkin mereka tertindas ... di jalan raya mereka melampiaskan kekesalannya lewat klakson.

7. Sesama pengendara motor ada ikatan batin

Ketika lampu setopan menyala merah, mereka akan berkumpul paling depan. Kenal-tidak-kenal mereka akan bicara, saling tukar informasi mengenai jalur terpendek untuk mencapai tujuannya. Ketika hujan besar turun, mereka akan berteduh di bawah jembatan sambil mencari teman baru. Soal menghalangi jalan orang lain sampai terjadi macet, bukan hanya mereka yang berbuat begitu. Pengendara moge malah membunyikan sirine untuk menghardik pemakai jalan lain agar menepi. Siapa yang lebih sopan ayo ?

8. Mereka membantu polisi

Kalau melihat tindak kriminal semacam jambret, seringkali ada yang mau bersusah payah mengejar pelakunya sampai diperoleh nomor motor pelaku. Lalu dilaporkan ke polisi. Tapi di kesempatan lain, mereka beberapa kali melanggar rambu lalu-lintas dan ditilang polisi. Apa iya tidak sengaja ?

9. Pengendara motor memanfaatkan ruang semaksimal mungkin

Kalau pagi, jalur menuju tempat kerja mereka akan dipakai 150%. Artinya, jalur untuk arus lawan akan dipakai juga. Trotoir akan dipakai juga kalau bisa, yang berarti pejalan kaki harus nempel di dinding..'

Tidak ada komentar: